Sepasang suami istri tak bernama

Hari itu senang sekali,  Mamaku datang ke Jogja untuk nemenin aku. Karena temen temen satu kos pada pulang kampung semua huhu
Karena aku gak pulang, jadi mama yang kesini, sekalian berdua jalan jalan menghabiskan jogja, jadi Traveler sejati huahaha.
Hari itu hari ke 2 menjadi traveller jogja , rencananya aku dan mama mau ke Malioboro untuk jalan jalan.
Kita berdua pagi pagi udah ngantri di salter Trans Jogja daerah Gejayan deket kos kosanku.
Aku sama Mama hari itu semangat banget , mau jalan jalan.
Sekalian melepas kangen antara anak dan Ibu yang udah 1 bulan lebih gak ketemu dan udah lama gak melakukan hal bareng J
10  menit kemudian, akhirnya Trans Jogja tiba. Aku dan Mama masuk ke Trans Jogja.
Aku duduk agak pojok sebelah kiri dan Mama juga disebelahku. Hari itu Trans Jogja sedang bersahabat banget , suasananya enak, gak ada yang sampek berdiri dengan tangannya yang gelantungan.
Tempat duduknya juga ada yang masih kosong, nyaman sekali nggak pengap. Di sepanjang perjalanan aku sama Mama  ngobrol ngobrol asik tentang gimana aku selama di Jogja dan udah kemana aja aku sama temen temen. Waktu itu bahagia banget J

Ciiiitt..

Trans Jogja berhenti di salter gak tau dimana aku lupa hehe
Ada yg turun di selter itu ada juga yang dari selter itu naik di Trans Jogja yang aku naiki ini.
Wah ternyata banyak yang naik, dari arah gerbang Trans gerumunan orang orang berbaris rapi memasuki lalu memilih tempat duduk.

Aku mengamati barisan orang orang yang berebut memasuki Trans,  kemudian tatapanku seolah seperti aneh, yang aku amati dari tadi adalah penumpang  yang pada sibuk dengan gadgetnya masing masing tapi kali ini..  Terlihat pasangan suami istri yang bergandengan tangan.
Bukan karena mereka sangat mesra dan romantis tapi meraka saling membantu untuk memasuki bus Trans karena mereka cacat, mereka sama sama memiliki kekurangan, sang wanita dengan tegarnya menggenggam tangan sang suaminya yang tuna netra. Fisik sang suaminya besar, tinggi, terlihat masih sehat, tapi kedua matanya seperti buta dan istrinya lah yg membantu suaminya masuk perlahan lalu duduk di bus Trans. Istrinya tidak buta namun cacat pada bagian kedua kakinya. Kakinya entah apa karena amputasi atau memang beliau tak punya kaki sejak lahir, Suaminyalah yang membatu istrinya untuk duduk di bangku penumpang, ia membantu menggendong istrinya agar sanggup duduk dengan nyaman. Tepat didepanku  sepasang suami istri itu duduk didepanku. Alangkahnya harunya hati ini melihat sepasang suami istri yang terkuat yang pernah aku temui. Mereka berdua terus bergandengan tangan seperti tak mau lepas oleh hambatan apapun. Istrinya memberi senyuman kepada penjaga salter sepertinya memberikan senyum terima kasih karena sudah dimudahkan untuk naik bus Trans. Meraka sangat sangat memberi aku tamparan cukup keras hari itu. Lihat lah, mereka yang mempunyai kekurangan fisik namun mereka masih bisa ternsenyum dan terlihat sekali mereka sangat menikmati hidup. Aku sangat haru, dan mataku tetap terpaku pada mereka berdua yang sedang asik sekali berbincang bincang dan juga meraka kadang saling tertawa bersama.
Dan tiba tiba aku harus turun , karena menuju Malioboro harus Transit dulu.  Dan mereka berdua ternyata tidak turun, yah.. padahal aku penasaran banget meraka mau kemana ya?

Hari itu Allah memberiku pelajaran bagaimana cara menikmati hidup, dan Bagaimana Allah memberikan Kuasanya.
Sepasang suami istri tak bernama tadi yang menunjukan bahwa , jika kita diberi kekurangan suata saat nanti pasti akan ada seseorang yang melengkapi. Allah tidak akan memberi kesulitan diluar batas kemampuan hambanya. Lihat sepasang suami istri itu tadi, suaminya adalah seorang  tuna netra tapi ia bisa naik trans jogja karena ada istrinya yang membantunya walaupun istrinya tidak punya kaki. Begitupun sebaliknya walapun istrinya cacat tidak punya kaki, tapi sanggub berjalan karena dibantu suaminya walaupun suaminya tuna netra.

~Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda~